Minggu, 04 Januari 2009

Remaja

SIAPA SIH REMAJA ITU.....??

Oleh: Dyah Permatasari


  1. Definisi Remaja

Istilah remaja pada dasarnya merupakan hasil konstruksi sosial untuk menggambarkan periode antara masa anak-anak dan dewasa yang cukupmemungkinkan untuk dianalisis tersendiri karena memiliki karakteristik perkembangan yang unik. Terutama adanya interaksi antara perubahan biologis yang pesat, perubahan status sosial dari anak-anak ke dewasa serta sejumlah perubahan kognitif (Grotevant, 1998, h.1097).

Definisi tentang remaja yang digunakan oleh para ahli biasanya berkisar seputar perubahan-perubahan pada masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, seperti definisi yang diberikan oleh WHO tentang remaja (dalam Sarlito, 2002, h.9) :

  1. Individu berkembang pertama kali saat ia menunjukkan tanda seksualsekundernya sampai mencapai kematangan seksual

  2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa

  3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi penuh pada keadaanyang relatif lebih mandiri

Definisi tersebut menggunakan karakteristik perubahan biologis, psikologis dan sosial yang menandai masa remaja. Menurut WHO usia remaja berkisar antara 10-20 tahun, dengan rincian 10-14 tahun sebagai remaja awal dan 15-20 tahun sebagai rentang usia remaja akhir. Sedangkan PBB menetapkan usia 14-24 tahun sebagai batasan usia remaja. Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan batasan usia remaja di Indonesia pada 14-24 tahun (dalam Sarlito, 2002, h. 9-10).


  1. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja berfokus pada usaha untuk mengarahkan perilaku yang kekanak-kanakan menuju persiapan menghadapi kedewasaan (Hurlock, 1997, h. 208). Remaja diharapkan mulai mengurangi ketergantungan secara perlahan dari orang tua maupun teman sebaya, serta mengembangkan sikap dan perilaku yang lebih mandiri. Beberapa ahli merangkum tugas perkembangan umum remaja dalam suatu terminologi individuasi/individuation, yakni proses membangun keterpisahan secara psikologis dari orangtua, teman sebaya dan orang dewasa lainnya serta membangun jati diri sebagai seorang pribadi yang mandiri dan otonom (dalam Furhmann, 1990, h.333).

Secara lebih khusus, Juhaz (dalam Fuhrmann, 1990, h. 334) mengungkapkan beberapa tugas perkembangan yang penting dilakukan remaja: pertama, mencari dan mendapatkan identitas yang mantap sebagai seorang pribadi yang unik. Kedua, mencoba mengembangkan cara pandang/perspektif yang lebih beragam dan lebih luas, tidak hanya berpusat pada masa sekarang tapi juga masa lalu dan masa yang akan datang. Ketiga, memperoleh perangkat nilai, ideologi dan sistem etis sebagai pegangan untuk bersikap dan mengarahkan perilaku. Secara lebih lengkap Havigrust (dalam Hurlock, 1997, h. 10) merinci tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut :

  1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita

  2. Mencapai peran sosial pria dan wanita

  3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif

  4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab

  5. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya

  6. Mempersiapkan karier ekonomi

  7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

  8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku –mengembangkan ideologi



Daftar Pustaka


Fuhrmann, Barbara S. 1990. Adolescence, Adolescents. London : Scott, Foresman and Company.


Grotevamt, Barold D. 1998. Adolescence Development in Family Contexts. Handbook of Child Psychology, fifth edition. Vol. 3: h.1097-1138. Editor : Damon, W. New York: John Willey & Sons. Inc.


Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Sijabat, Max R. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Sarwono, Sarlito Wirawan. 1998. Psikologi Sosial.; Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Balai Pustaka.